Seiring bertambahnya usia, orang tua memiliki keinginan seorang anak menjadi sosok yang mandiri. Dari anak yang sangat mengandalkan orang tua, tahap mencoba, hingga bisa melakukan segala sesuatu secara mandiri. Orang tua berperan dalam membimbing anak-anak dengan mengeksplorasi berbagai kegiatan dan mampu membuat keputusan sendiri.
Kemandirian merupakan kemampuan yang sangat penting yang perlu diajarkan sejak dini. Cara mendidik orang tua berdampak besar dalam pembentukan kepribadian sang anak kelak. Apakah anak dibiasakan berpikir, berpendapat, menyelesaikan masalah sendiri atau semua urusan didampingi oleh orangtua.
Ratna (32 tahun) selalu mendampingi anak semata wayangnya, dari kegiatan makan, membaca buku, beribadah, nonton televisi, dan bermain. Anaknya lebih sering bermain di dalam rumah, seperti mobil-mobilan, lego, ular tangga. Kalaupun bermain di luar rumah, seperti bermain sepeda, dia berupaya melindungi dan sebisa mungkin berada di samping anaknya. Meski begitu,dia ingin anaknya bisa bersifat mandiri bisa menggunakan dan memahami setiap permainan yang dimainkannya.
Banyak orang tua membuat anaknya terasa nyaman ketika main bersama. Sayangnya, orang tua terlalu protektif dan terkesan memanjakan. Rita Eka Izzaty, seorang psikolog dan penulis buku berjudul Perilaku Anak Sekolah menjelaskan anak yang bergantung kepada orang tua karena terbiasa menerima bantuan yang berlebih dari orang tua atau dari orang dewasa lainnya.
Pengaruhnya terhadap perkembangan anak membuat kurang percaya diri melakukan kegiatan dan pengambilan keputusan. Sehingga, perlu mengajari anak menjadi menjadi seorang yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang tuanya.
Ajak Anak Berperan Dalam Kegiatan Sehari-Hari
Anak dari usia 2 tahun mulai mengembangkan sifat kemandirian. Mereka belajar memilih pakaian yang ingin mereka kenakan dan menentukan makanan yang ingin mereka kunyah. Ajak anak turut serta dalam kegiatan sesuai kemampuan mereka. Berikan tugas yang bisa dia lakukan sendiri, misalnya membersihkan sisa makanan, membereskan mainan yang berserakan, dan merapihkan kamarnya.
Jika anak sudah dididik untuk berbagi peran sejak kecil, maka dia akan mudah berkerjasama dengan orang lain. Biarkan anak melakukan sesuatu kegiatan dengan caranya sendiri. Kalau dia membutuhan orang tua, tolonglah mereka dengan kasih sayang. Dukungan orang tua berperan penting dalam kehidupan sehari-harinya.
Ajari Anak Memilih Permainan yang Mendorong Kreativitas
Orang tua sering memberi mainan dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian anak. Lalu, membelikan begitu banyak permainan tanpa memikirkan permainan yang bermanfaat terhadap kreativitas mereka. Penelitian dari Johns Hopkins Carey Business School dan University of Illinois telah membuktikan bahwa terlalu banyak mainan menghambat kreativitas anak-anak. Anak menjadi hidup dengan dunia permainan mereka saja. Alih-alih mengajarkan sifat mandiri, anak malah terkungkung menjadi anak manja yang difasilitasi dengan beragam jenis mainan.
Anak yang mandiri memiliki lebih sedikit mainan dan sebaiknya menggunakan yang mereka disukai saja. Setidaknya, anak disarankan memiliki 20 jenis permainan saja. Selebihnya dipilah dan simpan saja sisanya. Selain itu, jangan lupa mengajak anak bermain di luar rumah. Orang tua bisa mengajak anak beraktivitas di tempat terbuka, seperti taman kota dan lapangan sekitar rumah. Biarkan mereka bermain bersama teman sebaya dan menjelajahi lingkungan sekitarnya.
Anak yang mandiri akan mudah mengambil keputusan dan kurang bergantung dengan orang lain. Anak tidak terlihat ragu-ragu dalam memutuskan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan tumbuh kembangnya, anak mulai menolak dibantu orang lain, baik itu ketika makan, mandi, bermain dan dalam kegiatan lainnya. Anak yang mandiri memiliki keterampilan mental, emosional, dan fisik yang akan membuatnya tumbuh menjadi sosok yang percaya diri.
Comments will be approved before showing up.