Gratis Ongkir ke Seluruh Indonesia

Ayah dan Bunda, Hadapi Anak yang Tantrum dengan Cinta dan Kasih Sayang Dong!

May 14, 2019

Ayah dan Bunda, Hadapi Anak yang Tantrum dengan Cinta dan Kasih Sayang Dong!

Orang tua sering kehabisan akal untuk mengatasi kemarahan dari anaknya. Anak  sering berkelakuan melebihi batas kendali, berteriak, mengumpat, memukul, menendang. Sehingga membuat orang tua tersulut emosinya.

Nadin (32 tahun) sering terpancing emosinya ketika anaknya sedang tantrum. Dia akan menyuruh anaknya untuk diam dengan cara membentak. Perilaku anaknya yang tidak dapat dikendalikan membuatnya angat stres. Sangkin pusingnya, dia menyuruh pengasuh anaknya untuk membuat anak-anaknya menjadi lebih tenang. Meski menyadari bahwa tindakannya tidak membuat sikap anaknya lebih baik, namun tidak tidak menemukan cara yang lebih baik untuk mengubahnya.

Untuk mendiamkan anak yang sedang marah dan mengamuk bukan perkara yang mudah, orang tua seolah sedang diuji kesabarannya. Walaupun, perilaku tantrum pada anak usia 1-5 tahun merupakan hal tahap tumbuh kembangnya. Linda Pearson, praktisi perawat dan penulis The Discipline Miracle menyatakan bahwa tantrum merupakan cara anak untuk belajar melampiaskan perasaannya. Anak-anak belajar mencari perhatian, mewujukan keinginan, sekaligus cara mengontrol diri sendiri. Menariknya cara belajar tersebut dinilai positif, karena anak melatih diri untuk mengekspresikan perasaannya sedini mungkin.

Sayangnya, tidak sedikit orang tua menyadarinya dan berupaya untuk menyelasaikan masalah tantrum tersebut dengan cara tidak depat dengan membentak dan memberikan hukuman. Alih-alih menyelesaikan masalah, anak malah menilai orang tua tidak mempercayainya apa yang dipikirkan dan diinginkannya. Tetapi, bukan berarti anak dibiarkan saja mengeluarkan gejolak rasa tanpa kontrol dari orang tua. Saatnya, orang tua mengambil tindakan yang lebih baik untuk menghadapi anak tantrum.

Coba Memahami Kenapa Anak Menjadi “Singa Kecil Yang Buas”

Kalau dipikir-pikir memang bikin kesal bukan main ketika anak menunjukkan rasa marah, menangis, bahkan sampai guling-guling di lantai. Kalau orang tua langsung membentak untuk menyuruhnya diam bukan menjadi solusi jangka panjang. Anak mungkin akan mengulanginya dan menganggap orang tua “musuh” yang harus dilawan.

Cobalah untuk memahami apa yang diinginkan anak-anak. Tanyakan dengan kata-kata yang lembut. Ajak si kecil menceritakan keluh kesahnya, walaupun belum tentu membuatnya lebih tenang. Ingatlah anak usia dibawah 5 tahun masih belajar menangani emosinya dirinya sendiri. Jadilah sosok yang menyenangkan sebagai “teman” bercerita. 

Orang tua harus menunjukkan rasa cinta dan menjelaskan tidak menyukai perilaku yang tidak baik. Percayalah, anak akan memahami dan mau bercerita dengan orangtuanya. Jangan sampai singa kecil yang mengamuk dibalas dengan auman yang keras dan justru membuat anak menjadi semakin “buas”.

Tetap Tenang dan Biarkan Anak Mencurahkan Emosinya

Tenang dong Ayah dan Bunda, enggak perlu bereaksi terlalu keras terhadap anak yang sedang meluapkan rasa kesal dan marahnya. Jika orang tua langsung marah kepada anak, bukan tidak mungkin dia akan menirunya. Ketika anak mengamuk dan orang tua membalasnya dengan teriakan. Anda justru memberi contoh bahwa orang tua pun tidak mampu mengendalikan emosinya sendiri.

Kalau sudah begitu, kuncinya tetap tenang menghadapi anak. Biarkan dia marah sejenak dan menunjukkan rasa marahnya dan mencari perhatian orang tuanya. Kalau anak tidak bisa diam dan mulai memukul, menendang, dan melempar barang, maka sudah waktunya bertindak. Katakan padanya, kalau Anda mendengarkannya dan tidak perlu terus mengamuk. Anak bisa melihat bagaimana orang tua bisa menjadi pendengar yang baik dari apa yang sebenarnya diiinginkan olehnya.

Pelukan Hangat Orang Tua Adalah Salah Satu Kunci Mengatasi Anak Tantrum

Anak memerlukan pelukan dari orang tuanya ketika membutuhkan perhatian. Pelukan Ayah dan Bunda membantu anak menjadi lebih nyaman dan merasa dilindungi. Penelitian dari Carnegie Mellon University membuktikan pelukan menunjukkan dukungan sosial terhadap seorang anak.

Emosi anak cendrung lebih stabil setelah menerima pelukan dari orang tuanya. Apabila anak mengeluarkan rasa marahnya, maka dekatilah dan peluk erat. Bukan rahasia lagi, orang tua adalah dunia yang dianugerhi berjuta kasih sayang. Wujudnya cintanya berada dalam dekapan pelukan hangat untuk anak-anaknya.

Mengelola emosi dari anak yang sedang tantrum memang tidak semudah dari yang diucapkan. Coba lakuan dan terapkan kepada anak Anda. Anak akan belajar mengendalikan emosinya dari reaksi yang ditunjukkan oleh orang tua. Anda harus mampu mengenali perasaan anak dan mengendalikannya dengan penuh rasa perhatian, cinta, dan kasih sayang.

Image by Narcis Ciocan from Pixabay




Leave a comment

Comments will be approved before showing up.